Rabu, 29 Juli 2009


Black and White AREA 51..




Hitam Putih Area 51


Sudah bukan rahasia lagi bahwa Area 51 yang misterius menyimpan proyek rahasia. Kebanyakan orang yakin proyek rahasia yang dikerjakan adalah pesawat militer rahasia. Bill Sweetman, penulis sekaligus pengamat penerbangan militer, mencoba menyelidiki dan melakukan perkiraan ilmiah seperti apa "pesawat hitam" tersebut. Berikut rangkuman dari catatannya.

Penduduk di Las Vegas dan sekitarnya mungkin sudah terbiasa melihat pemandangan di angkasa yang ganjil dan mengundang tanya. Apalagi jika dikaitkan dengan keberadaan Area 51 di dekat Groom Lake, Nevada.

Begitu pula saat langit Las Vegas diramaikan pesawat Boeing misterius di tahun 2004. Enam pesawat Boeing B737 tanpa identitas terbang komuter ke arah gurun. Penerbangan tak jelas ini bukan hanya sekali. Setiap pagi hari kerja pesawat-pesawat tersebut terbang dari sebuah terminal misterius di sisi barat McCarran International Airport.

Pesawat berangkat meninggalkan mobil-mobil yang terparkir di area parkir berkapasitas 1.600 mobil. Di pengujung hari, pesawat kembali dan tempat parkir kembali kosong. Begitu setiap hari kecuali akhir pekan. Sementara penduduk San Diego merasakan guncangan. Meskipun seperti gempa, jelas insiden ini bukan disebabkan oleh gempa. Tentu saja yang dituding pihak militer dengan pesawat rahasia mereka. Namun dengan tegas pihak militer menyangkal. Mereka meyakinkan bahwa insiden tersebut bukan disebabkan oleh salah satu pesawat mereka. Karena itu media pun menyingkirkan kemungkinan adanya sonic boom.

Insiden membingungkan ini bukanlah hal yang baru. Paling tidak sejak tahun 2003, telah terjadi enam insiden serupa yang membingungkan.

Kebingungan sedikit terjawab saat berlangsungnya Farnborough International Airshow di selatan Inggris Juli lalu. Saat itu Frank Cappucio menggelar jumpa pers. Cappucio adalah wakil presiden divisi Skunk Work yang merupakan proyek rahasia Lockheed Martin. Dalam jumpa pers tersebut Cappucio mempertunjukkan film yang ia sebut sebagai video promosi seraya menambahkan bahwa film tersebut untuk menunjukkan anak-anak dan keluarga tentang apa yang mereka kerjakan.

Dua menit setelah film diputar, tampak sebuah pesawat abu-abu tanpa kokpit yang belum pernah dilihat orang. Pesawat yang menyerupai bomber B-2 tersebut melayang dilatarbelakangi pemandangan bukit dan pegunungan berbatu nan tandus.

Meskipun tidak secara langsung merujuk insiden membingungkan yang terjadi, bisa dibilang semua saling terkait. Paling tidak merupakan tanda yang jelas adanya hubungan antara dunia dirgantara dan militer, yakni program militer rahasia.

Tak salah lagi, pesawat 737 misterius yang dipertanyakan mengangkut karyawan ke pusat uji terbang di dekat Groom Lake Nevada. Wilayah yang oleh publik lebih dikenal sebagai Area 51 dan lekat dengan "dunia hitam" karena penuh rahasia. Pesawat berwarna abu-abu dalam video promosi tersebut adalah Polecat, generasi berikut stealth unmanned aerial vehicle (UAV). Orang merasa, jumpa pers yang dilakukan Cappuccio berikut film yang diputar adalah cara "licik" untuk mengungkap program yang telah berlangsung selama ini.

Jadi, guncangan "gempa" yang tak jelas asalnya kemungkinan besar adalah sonic booms dari pesawat serbu hipersonik seperti selama ini dicurigai orang. Terutama oleh mereka yang antusias terhadap proyek rahasia dan antusiastik militer.

Dunia pesawat hitam tanpa disangkal lagi telah menciptakan kemajuan paling signifikan dalam teknologi aviasi. Tahun 1950-an, dunia hitam telah menghasilkan pesawat mata-mata U-2, yang terbang lebih tinggi dan lebih jauh daripada orang pernah pikirkan. Satu dekade kemudian, proyek ini melahirkan SR-71 Blackbird, raja kecepatan yang eksotis. Selain itu proyek dunia hitam juga memproduksi pesawat istimewa yang lambat tapi siluman (stealth), F-117 yang bagaikan karya origami.

Kegiatan pesawat uji yang saat ini muncul dalam bentuk terang-terangan, bagi pengamat merupakan tanda adanya suatu upaya yang sedang dilakukan.

Program rahasia (terklasifikasi) biasanya dikuak untuk mendukung operasi tempur atau saat teknologinya digunakan program lain. F-117 keluar dari dunia hitam ketika Perang Irak pertama kali 15 tahun silam. Sejak itu hanya tiga pesawat yang diperkenalkan. Yaitu Polecat dan lainnya adalah pesawat intai Tacit Blue produksi Northrop Grumman yang dijuluki "the Whale". Pesawat ke tiga adalah pesawat Boeing, Bird of Prey. Pesawat ini teruji untuk strategi siluman, termasuk memperkecil bayangan dan kontras. Isunya bahkan pesawat ini memiliki teknik iluminasi yang memungkinkan pesawat untuk berbaur dengan latar belakangnya.

Meskipun beberapa tahun terakhir program seolah berhenti, kelihatannya proyek berjalan kembali. Paling tidak upaya itu ditunjukkan pesawat yang sudah tidak misteri lagi melalui kegiatan akhir-akhir ini. Kegiatan yang tak terlalu padat ini cukup menunjukkan komunitas pesawat hitam tidak tidur.

Bahkan disinyalir sedang dibangun landasan tambahan, serangkaian hangar baru, dan sejumlah bangunan di pangkalan. Bukti ini bisa dipantau melalui Google Earth. Alokasi anggaran tak jelas dan tak terlacak juga meningkat. Anggaran semacam ini biasa dianggarkan dan kerap menjadi tanda adanya program rahasia. Peningkatan anggaran berarti peningkatan program rahasia.

Berarti pula inovasi teknologi modern kini memungkinkan perancangan pesawat yang di dunia hitam sempat agak terseok-seok selama bertahun-tahun. Lebih jauh lagi, terdapat kekosongan signifikan dalam persenjataan aviasi yang dikenal. Masuk akal jika kekosongan ini secara aktif maupun diam-diam dicoba untuk diisi oleh Pentagon.
Lalu kenapa harus rahasia? Jawabannya sederhana, adalah penting untuk menjaga unsur kejutan dalam teknologi yang dikembangkan. Pentagon berharap untuk mencegah musuh menciptakan strategi gunamelawan teknologi tersebut. Tantangannya adalah untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tanpa mengkhianati keselamatan nasional. Semakin besar dunia hitam, semakin baik kegiatannya tertutup rapat.

Pesawat Angkut Siluman
Salah satu petunjuk untuk sebuah program rahasia, adalah adanya kekosongan dalam "dunia putih". Salah satu kekosongan ini adalah pesawat angkut siluman dengan landasan pendek. Komunitas operasi khusus AU AS sudah lama bicara soal pesawat angkut siluman yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal atau beberapa ratus kaki di atas permukaan tanah. Contoh standarnya adalah di atas lapangan sepakbola.
Helikopter transport V-22 Osprey tilt rotor merupakan sebagian jawaban bagi masalah ini. Di sisi lain, militer tentu lebih menyukai sesuatu yang lebih cepat agar pesawat dapat terbang lebih jauh ke dalam dan ke luar wilayah musuh. Sedangkan rotor besar Osprey dengan mudah tertangkap radar. Sejauh ini, dalam dunia terbuka belum ada tanda pesawat seperti yang diharapkan.

Mungkin bisa jadi jawaban, para insinyur di Skunk Works mendaftarkan aplikasi paten untuk pesawat sejenis. Pesawat baru butuh waktu bertahun-tahun untuk pengembangan. Sebuah arsip paten berusia 14 tahun bisa dengan mudah dianggap mewakili program yang ada sekarang.

Tanpa ekor, sayap menyatu dengan badan, pesawat ini ditenagai enam mesin jet. Mesin ini menggerakkan fan pengangkat mirip rotor. Fan ini terpasang di dalam lubang bulat yang besar di sayap. Untuk lepas landas dan mendarat, pintu-pintu dan katup dengan penutup bertingkat akan terbuka. Fan pun akan mengangkat pesawat secara vertikal. Ketika terbang jelajah, mesin menggerakkan fan lebih kecil yang mendorong ke arah depan. Kenapa enam mesin? Mesin dan fan terhubungkan oleh sebuah sistem katup bersilang yang rumit sehingga mesin yang mana pun dapat mengirimkan tenaga ke sisi pesawat mana pun. Dengan enam mesin, pesawat tetap dapat menuntaskan misi meskipun satu mesin rusak.

Lalu, apakah pesawat semacam ini sudah ada? Pekerjaan menyangkut pesawat Vertical and Take Off Landing (VTOL) tetap harus dilakukan. Mungkin kali ini lebih dibutuhkan daripada sebelumnya. Secara teknologi, pesawt ini mungkin mengambil keuntungan dari inovasi di balik mesin berbagi tenaga pada Osprey. Pada pesawat ini, jika salah satu mesin mati, mesin kedua tetap dapat menggerakkan kedua propeler. Teknologi yang juga berguna adalah pengembangan fan pengangkat vertikal yang digerakkan oleh katup pada pesawat baru F-35 Joint Strike Fighter atau JSF.

Special -Ops Infiltrator
Pesawat : Pesawat VTOL untuk mengangkut pasukan operasi khusus ke wilayah musuh (rawan).
Teknologi: Badan pesawat dirancang menyatu dengan sayap. Dilengkapi 6 mesin jet yang memberi tenaga pada fan pengangkat pesawat dan menghasilkan daya dorong ke depan.
Bukti: Arsip paten, kekosongan yang nyata di arsenal, pengembangan terbaru teknologi kunci untuk pesawat sejenis.

Tanpa Awak, Tak Terlihat, Tak Terbatas
Meskipun pesawat tempur dan pembom berawak telah lama mendominasi program rahasia, pesawat tanpa awak mencuat sama cepatnya di dunia hitam dan dunia putih. Terutama karena AU kekurangan pesawat intai siluman. Mereka berencana menggantikan Spyplane U-2 dengan Global Hawk UAV.

Global Hawk memiliki kelebihan sebagai robot. Karakteristik robot ini memungkinkan untuk penerbangan lebih lama dan lebih jauh karena tidak ada awak. Meskipun begitu, dibanding U-2 pesawat ini terbang kalah tinggi dan tidak dapat membawa kamera dengan kinerja tinggi sebagaimana U-2. Selain itu tidak dapat membawa pengacak untuk mengecoh peluru musuh.

Polecat, yang baru saja keluar dari dunia hitam, bisa jadi bagian dari jawaban yang ditunggu. Perwakilan Lockheed Martin berbicara mengenai sebuah versi operasional dengan altitude dan payload seperti U-2 bersama teknologi untuk mengelak deteksi visual. Termasuk kelengkapan yang terdapat pada Bird of Prey. Kemungkinan juga diengkapi sistem otomatis yang mendeteksi jejak asap di belakang pesawat hingga bisa memerintahkan sistem kendali untuk mengubah ketinggian.

UAV siluman lain kemungkinan juga sudah diuji. Di antaranya kemungkinan UAV bersenjata. Contohnya, diketahui kalau pembuat mesin Williams International mengirimkan beberapa lusin pertama mesin jet kecil barunya, FJ33 kepada pemerintah AS. Sudah empat atau lima tahun lalu, namun tidak ada proyek yang diketahui menggunakan mesin tersebut. Laporan terbaru dalam Jane's International Defence Review menggambarkan pesawat lain yang lebih besar menggunakan mesin berbeda dari Polecat. Sepertinya didaur-ulang dari program UAV tahun 1960-an. Artikel tersebut berspekulasi bahwa mesin tersebut kemungkinan General Electric J97, dibuat untuk UAV yang disebut Compass Arrow.

Kenapa menggunakan mesin jet tua? Hanya ada satu alasan bagus. Mesin J97 tidak biasa dan dirancang untuk beroperasi hingga 80.000 kaki. Ketinggian yang membuat kebanyakan mesin jet terbatuk-batuk, stall dan menyerah. AU tidak mengirim siluman B-2 dan F-117 di atas wilayah rawan saat tengah hari, karena pesawat-pesawat tersebut dapat dengan mudah terlihat.

Sebaliknya pada ketinggian 80.000 kaki, enam mil di atas ketinggian jelajah pesawat tempur, langit hampir sehitam saat malam hari. Ini membuat UAV dapat lolos meskipun tengah hari. Pengamat mencurigai Polecat dan kedua, stealth UAV yang lebih besar saat ini tengah melalui uji coba ketinggian tinggi di Area 51.

Sebagian proyek UAV mungkin lebih lambat dibandingkan bird stealth sekalipun. Sebuah paten Boeing dicatatkan pada 2004. Menggambarkan sebuah pesawat yang merupakan perpaduan antara airship dan pesawat terbang. Pesawat ini menggunakan daya angkat dari gas helium dan daya angkat sayap yang dihasilkan dari kecepatan ke depan. Selain itu juga mengambil untung dari pengembangan terkini pada pembangkit tenaga solar dan kendali terbang mandiri.

Apa keuntungan pesawat seperti ini? Satu hal, pesawat akan memiliki daya tahan untuk penerbangan panjang dengan ukuran hari atau minggu, bukan jam. Hal lain lagi, airship dapat dengan mudah dibuat untuk mengakomodasi antena yang sensitif dan sangat besar. Jika ingin menemukan transmisi radio yang lemah atau sporadis, seperti ponsel atau telepon satelit yang tersebar digunakan oleh insurgent group, airship adalah platform ideal.

Recon Platform
Pesawat: Sayap terbang tanpa awak berkemampuan intai dalam durasi panjang, hitungan hari atau minggu, bukan jam.
Teknologi: Kontrol terbang mandiri dengan motor listrik ultra efisien bersumber tenaga panel solar atau fuel cells.
Bukti: Arsip paten, saat ini kebutuhannya jelas ada, pengembangan teknologi kunci yang mendukung.

Menghidupkan Kembali Avenger
Satu lagi kekosongan pada kemampuan AS adalah kurangnya pesawat ground-attack segala cuaca. JSF mungkin bisa melakukan namun kemungkinan baru pada tahun 2014. F-22 Raptor umumnya fighter air-to-air, lambat laun akan bisa melakukan sebagian dari itu. Namun jet ini hanya mengangkut 2.000 pound (sekitar 1 ton) muatan bom, relatif kecil. F-117 Stealth Fighter dapat terbang hanya pada malam hari yang cerah karena tidak memiliki radar untuk bisa menembus langit berawan. Akibatnya, akurasi pemboman kurang. Sementara lapisan hitam pesawat dapat dengan mudah terlihat dari bawah.

Petunjuk soal kemungkinan adanya pesawat penyerang saat ini tengah diujicoba, bisa jadi benar. Bahkan salah satunya kemungkinan tersedia sebelum 2014 dan mampu mengangkut beban bom lebih signifikan. Paling tidak menurut sejarawan aerospace Peter Merlin dalam biografi pilot tes. Daniel Vanderhorst menerbangkan Whale dan enam pesawat rahasia lainnya dalam 20 tahun karirnya. Ia melakukan uji coba terhadap gear pendarat yang dimodifikasi dan melakukan sejumlah tes pendahuluan terhadap ruang senjata internal (internal weapons bays) dan uji weapon separation.

Yang luar biasa dari uji coba tersebut adalah kebanyakan prototipe merupakan pesawat sederhana tanpa weapon bay. Hal ini menunjukkan pesawat tersebut lebih dekat sebagai tipe operasional. Secara khusus, bisa jadi merupakan perbaikan dari jet serbu bermuatan besar segala cuaca A-12 Avenger II. Tahun 1991, pesawat ini dibatalkan oleh Menteri Pertahanan Dick Chenney karena melampaui anggaran dan tidak sesuai dengan sasaran teknologinya.

Pesawat stealth-strike layaknya sayap terbang, berbasis kapal induk tersebut saat itu tengah dikembangkan di bawah klasifikasi yang ketat meski tidak sepenuhnya program hitam. Saat itu sudah 11 bulan menjelang terbang perdana, dan tidak ada yang pernah membuka apa yang terjadi atas prototipe yang sudah sebagian dikembangkan tersebut. Jika satu di antaranya sudah rampung dan diujicoba dalam program hitam yang dihidupkan kembali. Kemungkinan pada awal 1990-an dan kemungkinan mengarah pada pengganti F-117.

Tidak seperti pesawat stealth lainnya, sebuah pesawat operasional turunan A-12 akan memiliki kemampuan kombinasi stealth ground-attack dengan kemampuan untuk membalas tembakan musuh, dilengkapi seperangkat misil anti-radar dan dua AIM-120 air-to-air missiles.

Invisible Fighter
Pesawat: Siluman, pesawat tempur udara tanpa awak
Teknologi: Tampilan siluman, termasuk pencahayaan aktif badan pesawat yang memungkinkan pesawat membaur dengan latar belakangnya.
Bukti: Arsip paten, pengembangan teknologi kunci, adanya kekosongan nyata di arsenal saat ini.

Pesawat Serbu Berjangkauan Luas
Terakhir ada Aurora. Nama ini sudah misterius, menunjukkan sesuatu yang pernah atau belum pernah terlihat. Nama kode ini bocor keluar dalam dokumen anggaran yang tidak terklasifikasi tahun 1985. Pesawat serbu reconnaisance bertenaga ramjet dengan kemampuan terbang paling tidak lima kali dari kecepatan suara dan dapat dioperasikan di mana pun di dunia hanya dalam hitungan jam, telah lama menjadi impian pemerintah AS. Aurora sudah tentu mungkin. Unit dasar propulsi, ramjet, tidak lebih dari tabung langsing dengan injector bahan bakar dan pembakar di tengahnya dan nozzle pendorong di ujungnya. Misil standar bertenaga ramjet telah melampaui Mach 6. Data aerodinamik dan penerbangan uji coba menunjukkan pesawat berbentuk V bisa berhasil pada kecepatan ini.

Program sejenis ini muncul ke permukaan pada 1988. Ketika itu New York Times melaporkan bahwa AU mengembangkan spyplane dengan kemampuan melebihi Mach 5. Dua kali lebih cepat daripada SR-71 yang saat itu merupakan pesawat tercepat.
Dua tahun kemudian, Blackbird pensiun. Juni 1991, gelombang kejut yang tidak dapat dijelaskan terjadi untuk pertama kalinya di sepanjang Los Angeles. Gelombang kejut ini mengguncang pintu-pintu dan jendela-jendela membuat orang berpikir telah terjadi gempa. Faktanya, guncangan ini bukan gempa, dan militer secara keras menyangkal kalau pesawat mereka menjadi penyebabnya.

Berdasarkan data seismograf selama 15 tahun dari California Institute of Technology, pakar sonic boom Dom Maglieri membantu menemukan adanya sesuatu pada ketinggian 90.000 kaki pada kecepatan Mach 4 hingga Mach 5. Fakta ini mengarah pada penerbangan pesawat supersonik yang tidak diakui pemiliknya.

Gelombang kejut menghebohkan tak hanya terjadi sekali tetapi diikuti serangkaian gelombang kejut lainnya. Tak lama setelah serangkaian gelombang kejut pertama, seorang insinyur perminyakan melihat formasi pesawat sewaktu bekerja di rig Laut Utara. Insinyur yang juga pakar pengenal pesawat mengenali bayangan dua F-111 bomber, sebuah tanker KC-135. Pada posisi refuelling adalah pesawat berbentuk delta yang tidak teridentifikasi. Panjangnya sekitar 90 kaki, mendekati bentuk yang dipelajari untuk pesawat jelajah high-supersonic.

Bukti ini membantu dalam menyimpulkan keberadaan awal program. Penyelidikan Sweetman berlanjut terus untuk mendapatkan tanda-tanda kegiatan terkini. Ia misalnya bertahun-tahun menyaring anggaran militer, melacak dollar yang tak jelas juntrungannya. Juga menyelidiki kode nama. Tahun ini saat melihat detail anggaran operasi AU, terdapat kebolongan 9 miliar dollar yang cocok untuk proyek seperti Aurora.

Jika memang Aurora sudah aktif selama bertahun-tahun, kenapa baru muncul sekarang? Kemungkinan yang menahannya selama ini adalah bahan bakar. Cara untuk membuat pesawat hipersonik bekerja adalah menggunakan perputaran bahan bakar untuk meredam panas mesin. Bahan bakar jet konvensional tidak dapat cukup menyerap panas untuk melakukan ini.

Tahun 1980-an, Aurora kemungkinan dirancang untuk menggunakan bahan bakar seperti hidrogen atau metan. Keduanya berbentuk gas pada suhu normal dan harus didinginkan secara super dan dipadatkan untuk memberi bahan bakar pada pesawat.

Meskipun strategi ini mungkin, secara operasiona tidaklah mudah. Pengisian bahan bakar yang rumit akan tidak produktif bagi jet yang ditujukan untuk menyediakan penerbangan sesegera saat pesawat dibutuhkan. Sekarang, teknologi bahan bakar dan mesin yang lebih baik sudah tersedia.

Pertanyaan puncaknya, apakah Aurora betul-betul ada? Pencarian bertahun-tahun membuat keyakinan itu ada. Aurora betul-betul sedang dalam pengembangan. Didorong kemajuan terkini yang memungkinkan teknologi untuk mengikuti ambisi saat meluncurkan program tersebut beberapa generasi lalu.

On-Time Delivery
Pesawat: Pesawat serbu Aurora Mach 6-plus Teknologi: Sayap delta bertenaga ramjet Bukti: Isu sonic boom, penampakan yang tidak terkonfirmasi, sejarah panjang isu program rahasia yang tak terjawab, pengembangan terbaru teknologi kunci, alokasi anggaran terkini yang tidak dapat dijelaskan.

from: angkasa-online.com

Senin, 27 Juli 2009

My Lovely Battleship...IOWA Class!!!

IOWA-Class Battleship (the Iowa,Big-J,Mighty Mo,and Wisconsin)


Inilah kapal perang ex. WWII yang paling gue suka..IOWA. Dengan 9 meriam 16 inci dan jarak tembak yang mencapai 30-40 km ,sudah dipastikan jika tembakan dari Iowa bisa dengan mudahnya menjebol lapisan baja dari kapal perang maupun kapal induk modern jaman ini. Dan sebaliknya,tembakan meriam dari kapal perang jaman sekarang (meriam 76mm/120mm) dijamin bakal kewalahan untuk menembus lapisan baja perisai IOWA yang setebal lebih dari 40 cm ,dengan catatan tanpa misil.Tapi kalaupun misil itu digunakan juga, yakinlah dan percayalah bahwa kira-kira butuh lebih dari 2 atau bahkan 3 misil untuk menenggelamkannya, itupun mesti menghadapi perisai jammer ataupun chaff/flare bahkan Phalanx CIWS(Close In Weapon System) yang sudah bisa ditemui pada keempat iowa yang sudah dirombak untuk keperluan perang modern.Keempat kapal tersebut sudah pernah mengalami perang pada era PDII maupun perang modern seperti di Vietnam(USS New Jersey BB-62) ataupun Perang teluk(USS Missouri BB-63 dan Wisconsin BB-64).Dan kini IOwa juga dilengkapi dengan 16 peluncur rudal antikapal Harpoon dan 32 rudal jelajah Tomahawk.Dan seandainya pemerintah AS tidak memensiunkan kapal-kapal kelas IOWA ini , mungkin kapal ini bisa ditugasi untuk membantu para cruiser,destroyer dan frigate dalam tugas mengawal armada kapal induknya(lumayan buat bantuan tembakan jarak jauh).Sayang ,kapal-kapal ini telah pensiun dan dinonaktifkan dari masa tugas.Tapi,kapal-kapal ini telah menjadi legenda di sejarah perang dunia

The New Growler for the Old Prowler



EA-18G Growler adalah pesawat electronic warfare buatan Boeing defense system dengan pengembangan struktural dari basis pesawat F/A-18 E/F Super Hornet dengan melucuti beberapa sistem senjata dan menggantinya dengan sistem radar maupun sistem perang elektronik.Kanon M61A1 vulcan
dilepas dan diganti dengan radar penetrasi tinggi dan peluncur rudal Sidewinder diganti dengan antena jamming ALQ-218.

Minggu, 31 Mei 2009

The Failed Deadly Project

USS MONTANA PROJECT


Artist's impression of Montana.
USS MONTANA atau disebut dengan Montana -Class battleship.Kapal ini berbentuk mirip Kelas IOWA, tapi kapal ini memiliki empat kubah meriam utama sedangkan IOWA hanya punya tiga kubah meriam utama.Tapi karena minimnya anggaran ,produksi dan penelitian untuk prototype kapal perang ini pun dihentikan,karena perang juga sudah tiba di penghujung waktu.
jadi saya cuma bisa memberi spesifikasi dari rancangan yang ada.Gambar di atas adalah rancangan yang semula akan menjadi bentuk utuh dari montana-class
Career (US) United States Navy ensign
Ordered: 19 July 1940
Builder: Philadelphia Naval Shipyard
Fate: Canceled 21 July 1943
General characteristics
Displacement: 65,000 tons (standard);[1]
70,965 tons (full load)[2][3][4]
Length: 920 ft 6 in (280.6 m)[2]
Beam: 121 ft 0 in (36.9 m)[2]
Draft: 36 ft 1 in (11.0 m)[2]
Propulsion: 8 Babcock & Wilcox 2-drum express type boilers powering 4 sets of Westinghouse geared steam turbines 4 × 43,000 hp (128 MW)[2]
Speed: 28 knot (52 km/h) maximum[5][2]
Range: 15,000 nmi at 15 knots (28 km/h)[1]
Complement: Standard: 2,355[2]
Flagship: 2,789[2]
Armament: 12 × 16 in (406 mm) 50 cal. Mark 7 guns[2]
20 × 5 in (127 mm) 54 cal. Mark 16 guns[2]
10–40 × Bofors 40 mm anti-aircraft gun[2]
56 × Oerlikon 20 mm anti-aircraft gun[2]
Armor: Side belt: 16.1 in tapering to 10.2 in on 1 in STS plate inclined 19 degrees
Lower side belt: 7.2 in tapered to 1 in inclined 10 degrees[1]
Bulkheads: 18 in forward, 15.25 in aft[1]
Barbettes: 21.3 in, 18 in (aft)[1]
Turrets: up to 22.5 in
Decks: up to 6 in
Aircraft carried: 3–4 × Vought OS2U Kingfisher/Curtiss SC Seahawk
Aviation facilities: Two aft catapults for launch of seaplanes[3]
Notes: Last battleship class designed for the United States Navy


Sabtu, 30 Mei 2009

Indonesia Ikut serta dalam Pengembangan pesawat tempur generasi ke 5 Sukhoi Rusia




Indonesia ikut dalam produksi 5th generation fighter PAK-FA

Seorang petinggi pertahanan RI yg tak mau di sebutkan namanya mengatakan pada
harian kompas bahwa kementrian pertahanan(pemerintah) dan DPR telah sepakat
untuk ikut dalam pengembangan pesawat tempur generasi ke 5 rancangan Rusia yang
lebih di kenal dengan sebutan PAK-FA T-50(gambar di atas adalah beberapa konsep rancangannya)

Dengan ikutnya Indonesia dalam pengembangan jet generasi ke 5 ini di harapkan sistem
pertahanan akan lebih kapabel dalam menghadapi tantangan masa depan. Pak-FA T-50
dulunya merupakan rancang bangun teknologi Rusia yang dalam pengembanganya menjadi
joint development dengan India. Pada bulan April 2008 dalam kunjunganya ke Rusia, mentri
hubungan strategis Brazil(Minister of Strategic Affairs) telah menanda tangani MoU dengan
counterpartnya dari Rusia.

http://www.redorbit.com/news/space/1346614/brazil_russia_sign_agreement_on_fighter_jets_space_launch_vehicles/

Adapun total biaya pengembanganya di perkirakan sekitar 20 billion dollar AS tersebut
akan di tanggung bersama 4 negara, sehingga cost per unitnya di harapkan bisa di tekan
di bawah harga pesawat tempur generasi ke 4 eropa yaitu sekitar 80 juta dollar AS.

Menanggapi pertanyaan wartawan tentang adanya pacuan senjata di kawasan ASEAN,
petinggi pertahanan yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan bahwa keikutan
Indonesia dalam mengembangkan PAK-FA selain untuk alih teknologi juga hanya untuk
menjadi pengimbang dimana Singapura sudah membeli 100 biji F-35 dan Malaysia
juga ikut program pengembangan pesawat angkut militer Airbus A400M selain penambahan
skuadron sukhoinya.

Top 10 warplane of the century

10 Pesawat tempur terbaik sepanjang masa

10. F-22 RAPTOR

Manufacturer: Lockheed Martin
Power Plant: Pratt & Whitney F-119 PW-100
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20mm cannon, six AMRAAM and two AIM-9 Sidewinder missiles
Karena hampir tak kelihatan ke radar dan kelengkapan dari persenjataan F-22 Raptor, merupakan pesawat tempur USA generasi ke-empat, dengan inovasi yang hebat dan sangat ditakuti. Namun, semua dibarengi oleh biaya produksi yang sebanding dengan dari F-15 dan F-16. Dengan itu, untuk kadar mematikan, produktivitas, Raptor membuat skor yang cukup baik, menempatkan pada peringkat ke-10 pada daftar kita.
9. SEA HARRIER FA2

Manufacturer: British Aerospace
Power Plant: Rolls Royce Pegasus mk 104 or 106 turbofan
Top Speed: 736 mph
Armament: Two 30-mm Aden cannon, plus two AMRAAM and four Sidewinder missiles, two Harpoon or Sea Eagle anti-ship missiles
Dengan kemampuan lebih dalam hal strategi, dapat muncul dari tempat tak diduga, SEA Harrier patut mendapatkan satu peringkat untuk yang ditakuti. Desain unik dan sederhana untuk menghasilkan menjadi pelapis serangan udara baik. Meski mematikan, kecepatan manuver yang rendah dan tidak mampu terbang tinggi membuatny dapat diserang oleh pasukan darat. Meskipun demikian pesawat terbang yang telah dihapus dari operasi frontline ini masih patut mendapatkan satu tempat ke-9.
8. Sopwith Camel

Manufacturer: Sopwith Aviation Company
Power Plant: Clerget rotary engine
Top Speed: 112 mph
Armament: Two Vickers .303 machine guns
Tercatat sepanjang operasionalny paling tidak telah menjatuhkan 1,200 pesawat terbang musuh, Sopwith Camel berhak dimasukkan ke salah satu terbaik fighter sepanjang masa. Desain yang solid, kurang menarik sih, namun semua orang setuju bahwa layak mendapat gelar fighter terbaik sepanjang masa.
7. Me 262 Schwalbe

Manufacturer: Messerschmitt
Power Plant: Two Junkers Juno 004s
Top Speed: 540 mph
Armament: Four 30mm MK-108 cannons
Untuk hal inovasi meraih skor mutlak. Menjadi yang pertama untuk jenisny, Me 262 terinspirasi dari ketakutan dan kekaguman, membuatnya menjadi salah satu yang paling ditakuti.
Bagaimanapun, karena pesawat terbang sulit dibuat dan ini yang terkenal adalah mesin bermasalah, produksi pesawat ini sangat sedikit, sepanjang sejarah, pesawat ini hanya beroperasi selama dua tahun. Meskipun demikian, me 262 tetap berada di dalam buku rekor seperti menjadi jet fighter sejati pertama sepenuhnya beroperasi menjadi satu legenda aviasi dan fighter terbaik sepanjang masa.
6. Supermarine Spitfire

Manufacturer: Supermarine Aviation Works
Power Plant: Rolls-Royce Merlin V-12 piston engine
Top Speed: 369 mph
Armament: Eight Browning .303 machine guns; later version, four 20mm cannon
Digunakan di semua kawasan Britania semasa konflik sepanjang Perang Dunia II, Spitfire menjadi simbol dari era kemenangan Inggris.
5 & 4. MiG 15 & F-86 Sabre lawan yang sepadan

MiG 15
Manufacturer: Mikoyan Gurevich Design Bureau
Power Plant: Klimov VK-1 turbojet
Top Speed: 668 mph
Armament: One 37mm N-37 cannon and two 23mm NR-23 cannon
F-86 Sabre
Manufacturer: North American
Power Plant: General Electric J47 engine
Top Speed: 685 mph
Armament: Six .50-caliber machine guns and eight 5-inch rockets
Dibandingkan dengan fighter sekarang, keduanya memang kurang hebat dan primitif namun beberapa dari unit ini telah melaksakan tugasny dengan sangat baik. Kedua F-86 Sabre dan MiG 15 adalah pesawat terbang yang diciptakan pada saat yang tepat sepanjang riwayat aviasi.
Keduanya didesain mencotek sayap sapu khas Jerman dan desain mesin dari Britania, sehingga untuk inovasi MiG dan Sabre dianggap seimbang.Keduany diproduksi dengan jumlah yang sangat banyak, tapi MiG selangkah di depan untuk kategori produktivitas karena desain yang lebih sederhana. Keduany memiliki catatan terbang yang mirip. Hasil? Mereka adalah tidak dapat dipisahkan: MiG 15 dan f - 86 imbang untuk tempat ke-5 ke-4.
3. F-4 Phantom

Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two J79 Spey turbojet afterburning engines
Top Speed: 1,485 mph
Armament: Four AIM 7 Sparrow and four AIM 9 Sidewinder missiles.
Diproduksi dengan jumlah banyak, F-4 Phantom memiliki sejarah operasi yang sangat baik. Tapi pesawat terbang ini patut mendapatkan tempat ketiga dalam hal kecepatan, masa pakai lama dan mematikan.
Phantom adalah basis pengujian untuk teknologi misil; dan pesawat ini memegang rekor sebanyak 5 kali untuk kecepatan untuk selama 13 tahun sebelum dikalahkan oleh fighter yang menempati urutan No. 2 dari daftar top 10 teratas.
2. F-15C Eagle

Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two Pratt & Whitney F-100-PW-100 afterburning turbofans
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20-mm cannon, four AIM-7F Sparrow and four AIM-9L Sidewinder missiles
Tak ada fighter lain dalam sejarah yang bisa mendekati kemampuan jenis Eagle. F-15 jauh lebih baik dari F-4 untuk akselerasi, manuver, dan handling.
Fakta, reputasi dari F-15 selama beroperasi di Operasi Pembebasan di Irak, Angkatan udara Saddam Hussein menolak mengudara. Mereka tahu F-15 akan dengan mudah menghancurkan mereka dalam sekejap di udara.
1. P-51D Mustang

Manufacturer: North American Aviation
Power Plant: 1600 hp Packard-built Merlin 61 piston engine
Top Speed: 437 mph
Armament: Six wing-mounted .50-caliber machine guns
Dilengkapi dengan tangki eksternal memungkinkan Mustang terbang hingga sejauh 2.000 mil, membuatnya menjadi satu-satunya fighter yang mampu melindungi pesawat bomber sekutu untuk serangan jarak jauh.
Mustang melaksanakan tugasnya dengan sangat baik pada kemunculanny tahun 1944, Tingkat kecelakaan dan kematian bisa dikurangi hingga 75%. Pada kenyataan, P51S Amerika menghancurkan hampir 5,000 pesawat terbang musuh di Eropa ini membuatny menjadi fighter US yang memiliki skor terbanyak dalam operasi di Eropa.

Jumat, 29 Mei 2009

the Biggest NUKE ever made


Tsar Bomba yang berarti Bom sang Tsar (Tsar adalah gelar raja-raja Russia dahulu) adalah nama yang diberikan pada sebuah bom hidrogen RDS-220 Ivan. Hingga kini Tsar Bomba tercatat sebagai bom nuklir terdahsyat yang pernah diledakkan dalam sejarah umat manusia. Dan untungnya hanya suatu uji coba. Berdaya ledak 50 megaton, bom ini dijatuhkan pada 30 Oktober 1961 dari sebuah TU-95 yang harus dimodifikasi khusus karena ukuran bom yang besar (diameter 2 m dan panjang 8 m) serta bobotnya yang mencapai 27 ton. Parasut yang dipakai untuk memperlambat jatuhnya (retarding parachute) pun begitu besar hingga mencapai bobot 800 kg


saat menjatuhkan Tsar Bomba, TU-95 yang mengusung terbang di ketinggian hampir 10000 m. Tempat pengujian yang dipilih Kepulauan Novaya Zemlya yang terpencil. Nikita Kruchcev, pemimpin Russia waktu itu, begitu ngotot melakukan uji coba mengerikan tersebut untuk menunujukkan keunggulan nuklir Soviet atas rivalnya Amerika. Sebagai gambaran, bom nuklir uji coba AS yang terbesar yaitu Castle Bravo "hanya" berkekuatan 15 megaton.

Begitu dahsyatnya daya ledak Tsar Bomba sehingga TU-95 pengusungnya nyaris terkena imbas ledakannya. Bola api raksasa berdiameter 8000 m yang terbentuk akibat ledakan terasa efeknya sampai Finlandia yang berjarak ribuan kilometer. Awan ledakan nuklir yang khas berbentuk cendawan berdiameter sekitar 64 km, dengan gelombang kejut setara gempa skala 5,6 skala Richter

Meski sukses secara teknis, Tsar Bomba tidak pernah masuk dinas operasional karena berbagai ketidakpraktisannya. Selain berukuran terlalu besar, daya ledaknya yang begitu dahsyat dianggap terlalu membahayakan pembom pembawanya. Sebuah selonsong Tsar Bomba yang tidak dibuatkan hulu ledaknya kini dipamerkandi Museum Senjata Nuklir Russia di Sarov

Tu-95 Bear 'The COLD WAR LEGACY'


Tupolev Tu-95 yang oleh NATO di beri julukan Bear, merupakan pesawat tempur pembom strategis jarak jauh yang paling sukses dalam hitungan lama penugasan, pesawat yang mampu membawa peluru kendali dengan hulu ledak nuklir ini mulai terbang pertama kali sejak tahun 1952 dan akan tetap bertugas di AU Rusia dan AL Rusia hingga tahun 2040. Pesawat yang mempunyai 4 buah mesin penggerak turborprop Kuznetsov ini di produksi oleh pabrik pesawat terbang Tupolev sebagai pesawat pembom antar benua, pada awalnya pihak DEPHAN Amerika Serikat beserta sekutunya tidak begitu menganggap penting pesawat maut satu ini, semua itu disebabkan karena kemampuan dan spesifikasi pesawat yang biasa-biasa saja, ini bisa dimaklumi jika melihat kemampuan terbangnya yang hanya mampu melaju hingga kecepatan 400 mph atau 644 km/jam, yang jelas sekali sangat mudah untuk dicegat oleh para pesawat interseptor sekutu, ditambah lagi tingkat kebisingan yang di timbulkan oleh ke-4 mesin turboprop yang di pakai pesawat ini sehingga tidak begitu sulit bagi patroli pesawat maupun armada kapal laut sekutu untuk mendeteksi keberdaan pesawat Tupolev Tu-95.

Namun dengan kemampuan jarak tempuh terbang yang mencapai 7.800 mil atau 12.500 km, membuat pesawat ini cukup ampuh untuk melakukan misi pengeboman jarak jauh, karena kemampuannya inilah sekarang pesawat Tupolev Tu-95 banyak di gunakan sebagai pesawat patroli maritim jarak jauh oleh AU Rusia. Hingga saat ini produksi bomber berisik ini sudah mencapai angka 500 unit, namun dengan berjalannya waktum hanya tinggal beberapa unit saja yang beroperasi, diantara segelintir yang masih layak terbang itu tercatat 64 unit masih bertugas di AU Rusia dan 5 unit lagi di operasikan oleh AL India sebagai pesawat patroli maritim.

F-22 Raptor


F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet, tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.

TOM CLANCY'S H.A.W.X




Sedikit review tentang game,ni game adalah salah satu game terbaru yang mengambil background dari airforce-airforce dunia yang sudah memakai pesawat-pesawat termodern ,salah satunya yang ada di blog gue ini coy,dengan fitur dan grafis yang oke punya,game keluaran UBISOFT dan TOM CLANCY'S ini bakal asik buat dimainin,terutama bagi pecinta game perang udara masa kini.

kumpulan foto





Korvet baru Indonesia


KRI Sultan Hasanuddin adalah Korvet terbaru Indonesia yang datang 2008 lalu. Kapal ini adalah Korvet kelas Sigma buatan belanda.Kapal ini dibekali dengan beriam kaliber 76mm,rudal antikapal mm39MKII Exocet, rudal antipesawat MISTRAL TETRAL dan 2 pucuk senapan mesin kaliber 20 mm.
Specification
Type: Corvette
Displacement: 1692 tons
Length: 90.71 meters
Beam: 13.02 meters
Draft: 3.6 meters
Propulsion:

2 x SEMT Pielstick 20PA6B STC rated at 8910 kW each driving a lightweight Geislinger[1] coupling combination BE 72/20/125N + BF 110/50/2H (steel - composite coupling combination)
4 x Caterpillar 3406C TA generator rated at 350 kW each
1 x Caterpillar 3304B emergency generator rated at 105 kW
2 x shaft with Rolls Royce Kamewa 5 bladed CP propeller

2 x Renk ASL94 single step reduction gear[2] with passive roll stabilization
Speed:

Maximum: 28 knots
Cruising: 18 knots

Economy: 14 knots
Range:

At cruising speed of 18 knots: 3600 Nm

At economy speed of 14 knots: 4800 Nm
Complement: 20, up to 80
Sensors and
processing systems:

Combat System: Thales Group TACTICOS[3] with 4 x Multifunction Operator Console Mk 3 2H
Search radar: MW08 3D multibeam surveillance radar
IFF: Thales TSB 2525 Mk XA (integrated with MW08)
Navigation radar: Sperry Marine BridgeMasterE ARPA radar
Fire control radar: LIROD Mk 2 tracking radar
Data Link: LINK Y Mk 2 datalink system
Sonar: Thales UMS 4132 Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
Internal Communications: Thales Communication's Fibre Optical COmmunications Network (FOCON) or EID's ICCS where on-board users have access to internal and/or external communication channels and integrated remote control of communications equipment
Satellite Comms: Nera F series
Navigation System: Raytheon Anschutz integrated navigation

Integrated Platform Management System: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System[4]
Electronic warfare
and decoys:

ESM: Thales DR3000
ECM: Racal Scorpion 2L

Decoy: TERMA SKWS, DLT-12T 130mm decoy launchers, port, starboard
Armament:

Anti-air missile: 2 x quad MBDA Mistral TETRAL, forward & aft
Anti-surface missile: 4 x MBDA Exocet MM40 Block II
Guns: Oto Melara 76 mm (A position)

2 x 20 mm Denel Vektor G12 (Licensed copy of GIAT M693/F2) (B position)
Torpedoes: EuroTorp 3A 244S Mode II/MU 90 in 2 x B515 launchers
Aviation facilities: landing pad, optional hangar

The last NIMITZ class



USS George H.W Bush
adalah kapal induk kelas Nimitz terakhir AS sebelum berganti ke generasi berikutnya yaitu CV(X) yang berteknologi lebih modern dan berkamampuan siluman atau STEALTH.Kabarnya kapal CV(X) ini akan menganut jenis double deck atau dek 2 tingkat yang akan bisa memuat lebih banyak pesawat.

Su-30 MKII

Su-30 Flanker-C

Tipe:Multirole Aircraft
Awak:2 orang
Produsen:Sukhoi
Pertama terbang:1989
masuk dinas aktif:1992
Pemakai: Indonesia
Rusia
India
Malaysia
Tiongkok

Note: tahun 2009 ini Indonesia kembali memesan 3 buah sukhoi Jenis ini dan 3 sukhoi jenis Su-27 SK Flanker yang mulai didatangkan tahun 2009 hingga 2010 nanti dan saat ini Indonesia sudah menerima 2 Sukhoi Su-30 MKII.

f-35 jsf

spesifikasi

Tipe/Fungsi: Multirole Aircraft (pesawat multiperan)
Produsen: Lockheed Martin
Northrop Grumman
BAe System
Terbang perdana:15 Desember 2006
Mulai produksi: 2003
Harga satuan: f-35a US$48 juta
f-35b US$62 juta
f-35c US$63 juta
Prototype: Lockheed Martin X-35